Menpora Dukung Program Eksekutif Nasional LMND
Menpora Dito Dukung Program Eksekutif Nasional LMND dalam Pengelolaan Bonus Demografi Indonesia
Menpora Dukung Program Eksekutif Nasional LMND. Indonesia saat ini sedang menghadapi bonus demografi, yaitu periode dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk non-produktif. Untuk mengoptimalkan potensi bonus demografi ini, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Eksekutif Nasional LMND (Lingkaran Merah Nusantara Demografi) yang mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.
Program Eksekutif Nasional LMND bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan. Program ini juga fokus pada pengembangan keterampilan dan peningkatan produktivitas para eksekutif muda di Indonesia. Dengan adanya program ini, diharapkan bonus demografi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Menpora Zainudin Amali menyatakan dukungannya terhadap program Eksekutif Nasional LMND. Ia mengakui bahwa potensi bonus demografi Indonesia sangat besar, namun perlu adanya upaya yang serius dalam mengelola potensi ini. Menurutnya, melalui program ini, para eksekutif muda akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin masa depan yang kompeten dan berintegritas.
Menpora juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan dalam mengoptimalkan bonus demografi ini. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung program Eksekutif Nasional LMND dan berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Menpora Dukung Program Eksekutif Nasional LMND
Program Eksekutif Nasional LMND sendiri telah melibatkan berbagai lembaga pendidikan, baik dari universitas maupun lembaga pelatihan profesional. Para peserta program akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi, yang mencakup aspek kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan teknis yang relevan dengan bidang masing-masing.
Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berpartisipasi dalam program magang di perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja yang berharga dan memperluas jaringan profesional mereka.
Dalam program Eksekutif Nasional LMND, para peserta juga akan mendapatkan pembinaan dan mentoring dari para eksekutif senior yang telah sukses di bidangnya. Hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para peserta untuk mencapai kesuksesan yang sama dalam karir mereka.
Menpora Zainudin Amali berharap program Eksekutif Nasional LMND dapat menjadi wadah yang efektif untuk mengembangkan potensi para eksekutif muda di Indonesia. Ia juga berharap program ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia dan menciptakan generasi penerus yang kompeten dan berdaya saing.
Menpora Dukung Program Eksekutif Nasional LMND
Dengan dukungan penuh dari Menpora Zainudin Amali, diharapkan program Eksekutif Nasional LMND dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi para peserta dan juga bagi Indonesia secara keseluruhan. Bonus demografi Indonesia yang besar ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pembangunan nasional yang lebih baik.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN LMND) di Ruang Rapat Lantai 10 Graha Kemenpora RI, Senayan, Selasa (5/12) sore.
Ketua Umum (Ketum) LMND Muhammad Asrul memaparkan, kedatangan mereka menemui Menpora Dito memiliki maksud dan tujuan berkaitan bonus demografi Indonesia. Yaitu dalam rangka mendiskusikan dan mendorong tata kelola sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Kemudian, mencari jalan keluar atas persoalan-persoalan yang dihadapi generasi milenial dan generasi Z sebagai penopang bonus demografi. Serta merancang agenda bersama untuk memaksimalkan bonus demografi dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
Asrul membeberkan, dalam menghadapi bonus demografi ini, Indonesia menghadapi empat tantangan. Meliputi pengelolaan SDM, pengelolaan sumber daya alam (SDA), ketimpangan sosial, dan ancaman pandemi baru.
“Hal yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam pengelolaan SDM adalah memastikan persoalan stunting bisa teratasi dengan baik, indeks pembangunan manusia dengan menjawab persoalan akses pendidikan dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta meningkatkan perlindungan sosial,” urai Asrul.
Menpora Dukung Program Eksekutif Nasional LMND
Sementara dalam pengelolaan SDA, LMND mendukung upaya dan kebijakan hilirisasi pemerintah. Baik sektor mineral maupun nonmineral untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan meningkatkan nilai tambah secara ekonomi.
LMND juga mendukung upaya pemerintah dalam mengelola dan memanfaatkan energi baru dan terbarukan untuk mengantisipasi ketergantungan pada energi fosil dan mengatasi perubahan iklim.
Lebih lanjut Asrul menyebut LMND menawarkan dua solusi dalam mengelola bonus demografi ini. Pertama yaitu LMND telah merancang manifesto pendidikan nasional dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia, untuk meningkatkan kualitas, kreativitas, dan inovasi manusia Indonesia.
Solusi kedua yaitu LMND menggagas Relawan Digital Desa Indonesia. Keberadaan relawan ini untuk berperan aktif dalam pembangunan manusia dan potensi di desa, pinggiran, dan daerah terluar. Serta menciptakan ekosistem baru di desa untuk mendorong lapangan pekerjaan dan daya saing desa.
“Program ini berbentuk relawan dalam artian sukarelawan dengan menitikberatkan sumber daya manusianya pada basis anggota LMND yang akan disiapkan secara matang dan akan dikirim ke desa-desa untuk mengembangkan potensi sumber-sumber daya manusia yang disesuaikan potensi desa masing-masing,” terang Asrul.
Dia menambahkan, relawan digital desa Indonesia ini terdiri dari para sarjana pada bidangnya masing-masing. Meliputi sarjana ekonomi, hukum, pertanian, perikanan, peternakan, kesehatan, ekonomi, teknik industri, hingga informatika, yang akan menjadi garda terdepan dalam memajukan desa di Indonesia.
“Rencananya relawan digital desa ini akan dibentuk di 30 desa yang ada di Indonesia,” jelas Ketum LMND.
Mendengar pemaparan LMND, Menpora Dito mengaku kagum. Pasalnya program yang dipresentasikan LMND terbilang jelas dan bermanfaat bagi masyarakat. Dalam hal ini Menpora menyatakan dukungannya agar program-program tersebut bisa segera direalisasikan dan Kemenpora siap berkolaborasi.
Untuk program Relawan Digital Desa Indonesia misalnya, Menpora menanyakan di mana saja desa yang akan dipilih. Dalam hal ini LMND didorong juga melakukan koordinasi dengan kementerian terkait lainnya.
“Bagus, kami support. Langsung saja dijalankan. Mungkin nanti kita fokuskan di beberapa titik supaya bisa jadi mercusuar. Dipilih saja beberapa titik yang kira-kira bagus untuk itu,” tutur Menpora Dito.
Hadir mendampingi Menpora di antaranya Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh, Staf Khusus Bidang Kelembagaan Potensi Pemuda Venno Tetelepta, Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono, serta Staf Khusus Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati.
Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis