Gelar Rakor Program Pendampingan Ekosistem
Kemenpora RI Gelar Rakor Sinkronisasi Program Pendampingan Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di NTT
Gelar Rakor Program Pendampingan Ekosistem. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan pemuda di seluruh negeri. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk menyelaraskan program pendampingan ekosistem kewirausahaan pemuda di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rakor ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia sebagai upaya untuk memastikan bahwa program-program yang ada dapat berjalan secara efektif dan terkoordinasi dengan baik. Rakor ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, dan pelaku usaha di NTT.
Tujuan utama dari rakor ini adalah untuk menyelaraskan program-program pendampingan yang ada agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pemuda yang ingin terlibat dalam dunia kewirausahaan. Dalam rakor ini, akan dibahas berbagai hal terkait dengan ekosistem kewirausahaan pemuda, termasuk pelatihan, pendampingan, akses ke modal usaha, dan jaringan kerja.
Salah satu program yang akan dibahas dalam rakor ini adalah program pendampingan kewirausahaan pemuda yang dilaksanakan oleh Kemenpora. Program ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan dukungan kepada pemuda yang tertarik untuk memulai usaha mereka sendiri. Melalui program ini, pemuda akan mendapatkan pelatihan kewirausahaan, bantuan dalam menyusun rencana bisnis, serta akses ke modal usaha.
Gelar Rakor Program Pendampingan Ekosistem
Selain itu, dalam rakor ini juga akan dibahas tentang upaya untuk meningkatkan akses pemuda terhadap sumber daya dan jaringan yang dapat mendukung perkembangan usaha mereka. Hal ini sangat penting, karena seringkali pemuda yang ingin terlibat dalam dunia kewirausahaan menghadapi kendala dalam mengakses modal usaha, informasi, dan jaringan yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan usaha mereka.
Di NTT, potensi kewirausahaan pemuda sangat besar. Provinsi ini memiliki berbagai sektor yang potensial untuk dikembangkan, seperti pariwisata, pertanian, dan kerajinan. Namun, masih banyak pemuda yang belum mendapatkan akses dan dukungan yang cukup untuk mengembangkan usaha mereka. Oleh karena itu, melalui rakor ini diharapkan dapat ditemukan solusi dan langkah konkret untuk meningkatkan pendampingan dan dukungan bagi pemuda kewirausahaan di NTT.
Setelah rakor ini selesai, diharapkan akan ada langkah-langkah strategis yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan ekosistem kewirausahaan pemuda di NTT. Langkah-langkah ini meliputi peningkatan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, dan pelaku usaha, serta peningkatan akses pemuda terhadap pelatihan, pendampingan, modal usaha, dan jaringan yang dapat mendukung perkembangan usaha mereka.
Kemenpora RI berkomitmen untuk terus mendukung dan memperkuat ekosistem kewirausahaan pemuda di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi NTT. Melalui program-program pendampingan yang efektif dan terkoordinasi dengan baik, diharapkan pemuda di NTT dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan usaha mereka dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah.
Rakor sinkronisasi program pendampingan ekosistem kewirausahaan pemuda di NTT merupakan langkah penting dalam memperkuat kewirausahaan pemuda dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Dengan adanya koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, diharapkan program-program ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi pemuda di NTT dan membantu mereka dalam meraih kesuksesan dalam dunia kewirausahaan.
Gelar Rakor Program Pendampingan Ekosistem
NTT: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar Rakor Sinkronisasi Program Pilot Project Pendampingan Ekosistem Kewirausahaan Pemuda, Selasa (12/12) di The Jayakarta Suites Komodo Flores, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Rakor tersebut digelar bertujuan sebagai Implementasi Perpres No 2 Tahun 2022 tentang menumbuhkan wirausaha melalui menumbuhkembangkan ekosistem kewirausahaan.
Analis Kebijakan Ahli Utama, Iman Gunawan yang mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta berharap kepada pemerintah, NGO, dan seluruh stakeholder pemuda untuk berperan dalam menyediakan dukungan dan perangkat lain agar bisa terwujud ekosistem kewirausahaan yang baik dan berkelanjutan.
Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng pada saat membuka menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya rakor tersebut.
“Saya apresiasi acara ini. Tentunya Pemerintah Manggarai Barat memiliki tiga prinsip. Pertama adalah Partisipasi. Pembangunan harus memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar dan pemuda,” ujarnya.
“Kedua adalah Budaya. Kita tidak boleh melupakan budaya adat istiadat karena kemajuan pariwisata. Kita harus tetap mempertahankan budaya. Ketiga adalah Berkelanjutan. Pembangunan harus memperhatikan lingkungan,” sambungnya.
Sedangkan, Penanggungjawab Kegiatan Penumbuhan Minat Wirausaha Oni Trianto, dalam laporannya menyampaikan harapan agar rakor ini dapat meningkatkan minat kewirausahaan pemuda dan ekosistem kewirausahaan pemuda di Manggarai Barat.
Gelar Rakor Program Pendampingan Ekosistem
Dalam rakor tersebut, Analis Kebijakan Ahli Utama, Iman Gunawan memberikan paparan materi tentang Ekosistem Kewirausahaan Pemuda, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Barat Yohanes Hani menyampaikan paparan tentang Perkembangan Kewirausahaan Pemuda di Manggarai Barat dan Analis Kebijakan Kemenkop UKM, Asep Abdullah juga memberikan paparan tentang Sinergi Program/Kegiatan Kemenkop UKM untuk Ekosistem Kewirausahaan Pemuda.
Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis