Gelar Sekolah Jurnalis di Sumedang
Kemenpora Perkuat Karakter Kebangsaan Pemuda dengan Gelar Sekolah Jurnalis di Sumedang
Gelar Sekolah Jurnalis di Sumedang. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus berupaya untuk memperkuat karakter kebangsaan pemuda di Indonesia. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggelar Sekolah Jurnalis di Sumedang. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan jurnalistik kepada pemuda agar mereka dapat berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang akurat dan berdampak positif bagi masyarakat.
Sekolah Jurnalis ini merupakan bagian dari upaya Kemenpora untuk meningkatkan pemahaman pemuda tentang pentingnya media massa dan peran jurnalis dalam membentuk opini publik. Dalam era digital seperti sekarang ini, informasi dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk memiliki pemahaman yang baik tentang jurnalistik agar mereka dapat membedakan informasi yang benar dan yang tidak benar.
Selain itu, Sekolah Jurnalis ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan menumbuhkan rasa kepedulian sosial pada pemuda. Melalui pelatihan jurnalistik, pemuda akan belajar tentang cara menyampaikan pesan dengan efektif dan bertanggung jawab. Mereka juga akan diajarkan tentang etika jurnalistik, termasuk prinsip keberimbangan, keakuratan, dan keberagaman dalam menyampaikan informasi.
Sekolah Jurnalis ini akan diadakan di Sumedang, Jawa Barat, karena daerah ini memiliki potensi pemuda yang besar dan beragam. Selain itu, Sumedang juga memiliki tradisi jurnalistik yang kuat, sehingga diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan karakter kebangsaan pemuda di daerah tersebut.
Program Sekolah Jurnalis ini akan melibatkan narasumber yang ahli di bidang jurnalistik, baik dari media massa maupun akademisi. Peserta akan diberikan materi tentang dasar-dasar jurnalistik, teknik penulisan berita, wawancara, dan pengeditan konten. Mereka juga akan diberikan kesempatan untuk berlatih langsung dengan mengikuti kegiatan jurnalistik di lapangan.
Setelah menyelesaikan program ini, peserta akan mendapatkan gelar Sekolah Jurnalis yang diakui oleh Kemenpora. Gelar ini akan menjadi bukti bahwa mereka telah menguasai keterampilan jurnalistik dan siap untuk berkontribusi dalam dunia jurnalistik. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan sertifikat sebagai pengakuan atas partisipasi mereka dalam program ini.
Gelar Sekolah Jurnalis di Sumedang
Diharapkan dengan adanya Sekolah Jurnalis ini, pemuda di Sumedang dan sekitarnya akan semakin terlatih dalam menyampaikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Mereka juga akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kebebasan pers dalam demokrasi. Melalui program ini, Kemenpora berharap dapat menciptakan generasi pemuda yang berintegritas, beretika, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Kemenpora mengundang pemuda-pemuda Sumedang yang memiliki minat dan potensi dalam jurnalistik untuk mengikuti program Sekolah Jurnalis ini. Informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dan jadwal program dapat dilihat melalui website resmi Kemenpora atau menghubungi kontak yang tersedia. Mari bersama-sama memperkuat karakter kebangsaan pemuda Indonesia melalui Sekolah Jurnalis di Sumedang!
Sumedang: Untuk memperkuat karakter kebangsaan pemuda dengan bidang jurnalistik, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerjasama dengan Yayasan An Nuur dan InsunMedal.com gelar Sekolah Jurnalis di Sumedang, Kamis, (14/12).
Gelar Sekolah Jurnalis di Sumedang
Dari Kemenpora ikut hadir Asisten Deputi Karakter Pemuda Esa Sukmawijaya didampingi Kepala Bagian Protokol dan TU Pimpinan Kemenpora Indra Jayaatmaja.
Kegiatan bertajuk “Penguatan Karakter Kebangsaan Pemuda melalui Jurnalistik” diikuti puluhan Siswa SMA, SMK dan mahasiswa se-Kabupaten Sumedang dan dibuka langsung oleh Korwas KCD Provinsi Jawa Barat Syarif Hidayat.
Kegiatan sekolah jurnalis angkatan pertama itu berlangsung sukses dengan antusias peserta yang aktif dalam proses tanya jawab dengan dipandu Yustine Sajid sebagai host
Pada acara tersebut, Esa menyampaikan harapannya agar pemuda menguasai literasi bahasa. “Harapan saya, peserta bisa menguasai literasi bahasa. Minimal dua bahasa asing, seperti bahasa Arab, Inggris atau bahasa lainnya” Harapnya.
Gelar Sekolah Jurnalis di Sumedang
Selanjutnya, Esa juga menegaskan pentingnya perkuat karakter kebangsaan pemuda. “Saat ini pentingnya kita perkuat karakter kebangsaan pemuda salah satunya dengan jurnalistik,” tutup Esa.
Hadir juga narasumber pada acara tersebut yakni, Presenter Televisi Terfavorit pada anugerah KPID Jabar Tahun 2021 Vivit Nurvina, Profesional Copywriter Nungki Mayangwangi, Kabag Prokopim Pemkab Sumedang M. Yusup Sahrulloh, dan Fouder Biuus Indonesia/Ketua Asosiasi Linguistik Indonesia Annas Fitrah Akbar.
Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis